LIGA UTAMA – Timnas Indonesia menghadapi masalah serius di lini depan jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Cedera parah yang menimpa Ole Romeny membuat Garuda kehilangan mesin gol utamanya.
Striker Oxford United itu mengalami cedera engkel saat tampil di Piala Presiden 2025 melawan Arema FC. Meski sudah menjalani operasi, belum ada kepastian apakah ia bisa pulih tepat waktu.
Tanpa Romeny, Patrick Kluivert harus putar otak menyiapkan opsi alternatif untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak pada 8 dan 11 Oktober mendatang.
Opsi Pengganti Masih Tanda Tanya
Beberapa nama sudah mulai dimunculkan untuk mengisi kekosongan lini depan. Rafael Struick, Jens Raven, Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka masuk dalam radar tim pelatih.
Namun, belum ada satu pun yang benar-benar meyakinkan, baik dari segi jam terbang internasional maupun konsistensi di level klub.
“Kalau boleh menyebut, situasi lini depan Timnas Indonesia saat ini SOS, alias kritis. Patrick Kluivert dituntut harus bisa memaksimalkan striker yang ada, apakah itu pemain lokal atau naturalisasi,” ujar mantan striker Timnas, Singgih Pitono, dikutip dari Bola.com.
Struick dan Raven
Singgih menilai Rafael Struick bisa dicoba, sementara Jens Raven masih belum waktunya tampil di level tinggi. Meski begitu, Raven tetap punya potensi jika terus dibina di klubnya.
Pelatih Timnas dinilai masih punya waktu untuk menyiapkan mereka sebelum Oktober. Dukungan dari pelatih klub seperti di Dewa United dan Bali United jadi salah satu kuncinya.
“Rafael Struick bisa dicoba. Jens Raven juga bisa, termasuk Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta, tapi menurut saya, Jens Raven belum waktunya,” kata Singgih.
Menunggu Naturalisasi Baru
Selain pemain yang sudah ada, PSSI juga membuka jalan naturalisasi baru. Dua striker diaspora sedang dalam proses agar bisa segera memperkuat Timnas.
Hal ini diharapkan bisa jadi solusi jangka pendek di tengah krisis. Namun, waktu adaptasi pemain baru tetap jadi perhatian.
“Kata Ketum PSSI, Erick Thohir, sedang mengurus dua penyerang diaspora. Ya, semoga bisa cepat terwujud dan pemain baru nanti jadi solusi krisis ini,” pungkas Singgih.
Harapan Garuda Tetap Terjaga
Meski masalah di lini depan belum tuntas, optimisme tetap ada. Timnas Indonesia sudah pernah menghadapi Arab Saudi dan Irak dan tahu apa yang akan dihadapi.
Singgih yakin bahwa Garuda punya peluang yang sama untuk melaju ke Piala Dunia 2026. Menurutnya, siapa yang paling siap akan lolos.
“Saya sangat yakin Timnas Indonesia bisa meladeni mereka. Situasi fifty-fifty. Siapa paling siap akan lolos ke Piala Dunia 2026,” tegas Singgih Pitono.

 
                                     
                                     
                                     
                                     
                 
                                 
                                 
                                 
                            